Sanatha Widya Dharma

Pameda Smara, Cara Aman Menunda Kehamilan Tanpa Alat Kontrasepsi

“Om Swastyastu”
Maaf Gambarnya Dicuri Tanpa Izin  πŸ˜

Haaiii sahabat katibambung blog, bagaimana cuaca hari ini? Masih semangat baca tulisan katibambung blog yang cenderung meracuni pikiran pemirsa..#Wkwkwk πŸ˜” 😁

Sekarang katibambung blog akan membahas bagaimana cara agar sobat yang sudah menikah tapi belum ingin memiliki keturuan. Tapi sebelum itu, bagi yang belum menikah dan imannya lemah katibambung blog harap pemirsa legowo untuk klik artikel yang lain, tulisan ini di bookmark ajja dulu nanti bila sudah menikah baru di baca..#hehe πŸ˜ƒ

Daripada Bengong bisa baca ini Hamil Sebelum Menikah apakah perlu melaksanakan byakaon ini juga Mengapa Kita Harus Menikah satu lagi Pakaian adat Bali Bukan pakaian agama

Jika sobat pergi ke bidan atau
puskesmas dan konsultasi bagaimana caranya agar kelahiran anak berikutnya ditunda dulu, pasti disarankan untuk memasang alat kontrasepsi IUD, suntik, setril, bahkan tipe pil itu untuk wanitanya sedangkan bagi pria bisa menempuh cara vasektomi atau kalau mau repot bisa memakasi alat kontrasepsi kondom. Murah kok, Rp 3000 dapat tiga..belinya di toko online dengan ongkir 35ribu sampai 3-5 hari kemudian..#heheh
KB Vasektomi
Alat kontrasepsi di atas tidak 100% aman dari penyakit kelamin atau menunda kehamilan, pasti ada dampak buruk yang diakibatkan. Namanya juga buatan manusia tiada yang sempurna dan tentunya mengeluarkan biaya yang tidak murah apabila ingin menggunakannya. Seharusnya nikmat eh malah sengsara dengan biaya ( IYKWIM ).

Sekarang katibambung blog beritahu bagaimana cara agar sobat bisa menunda kelahiran anak, sehingga memiliki jarak persalinan dengan kelahiran anak sebelumnya. Cara ini bukan katibambung blog yang membuat, tetapi sudah ada dalam etika ajaran agama Hindu khususnya di Bali hanya saja katibambung blog mengingatkan kembali pada pemirsa agar tidak punah. Oke terlalu panjang pidatonya langsung saja caranya yaitu disebut dengan “PAMEDA SMARA”. Pameda Smara adalah salah satu etika atau aturan dalam menentukan hari boleh atau dilarang dalam berhubungan suami istri, HARI YANG DILARANG (TIDAK DISARANKAN) UNTUK MELAKUKAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI YAITU:
- RADITE WAGE
- ANGGARA PAHING
- ANGGARA WAGE
- BUDHA KLIWON
- WRASPATI PAHING
- SANISCARA KLIWON
- DAGDIG KARANA
- KALA MRETYU
 KALA NGRUDA
- LUANG (Urip Saptawara + Urip Pancawara = Ganjil )
 PATIPATA
- PURNAMA
- PURWANIN DINA
- PURWANIN SASIH
- TILEM
- WETON SUAMI ISTRI (Hari Kelahiran suami istri)
Versi lain mengatakan hari yang dilarang yaitu hari suci seperti rerahian kajeng kliwon, hari besar agama Hindu, dan harinya istri sedang datang bulan dan empat hari setelah selesai datang bulan (Makin Komplit coyy..#Wkwkwkw)

SEDANGKAN HARI YANG DIPERBOLEHKAN ADALAH:
- UMANIS
- BUDHA PON
- SUKRA PON
Bila ingin menentukan kapan hari yang disebut dengan Budha Pon, Sukra Manis, atau hari lainnya pemirsa bisa mencarinya mennggunakan rumus wariga (perhitungan baik-buruk hari) atau bila ingin praktis bisa mencarinya di kalender seperti ini. Dijamin mudah dan praktis tinggal lingkari saja hari yang boleh untuk melakukan hubungan.
Kalender di Bali PAling Terkenal

Kenapa Lebih Banyak Larangan? Apakah agama Hindu Menganggap Hubungan Seksual Suami-Istri Tidak Baik?” perlu diluruskan lagi, larangan bukan berarti tidak boleh hanya saja disarankan untuk tidak terlalu sering melakukannya karena tujuan etika dalam agama Hindu yaitu mendorong umat untuk mengekang hawa nafsu dan keinginan material duniawi sehingga mencapai pembebasan (Moksa). oh iya.. Selain itu juga tidak ada bidadari yang selalu perawan di surga seperti ajaran tetangga...#heheh
“Apakah Ada Dampak Negatif Bila Saya Berhubungan di Hari yang Dilarang atau Tidak Sesuai Aturan?” ada, kurang lebih seperti ini Akibat Hamil Sebelum Menikah . selain itu juga, Sastra Kamasutra memberikan gambaran bahwa hubungan suami-istri adalah hubungan suci bukan sekedar pelampiasan hawa nafsu, bila pemirsa membaca tata cara berhubungan suami istri dalam teks Kamasutra katibambung blog yakin pemirsa yang sudah manikah belum ingin menerapkannya. Bila berhubungan badan berlandaskan nafsu semata, apalagi berhubungan seksual tanpa ikatan pernikahan, apa bedanya dengan anjing? Toh juga anjing berhubungan seksual berdasarkan birahinya. Ia kan? 😐😐

Gimana menurut sobat, tulis di kolom komentar ya? 😎😎

0 Response to "Pameda Smara, Cara Aman Menunda Kehamilan Tanpa Alat Kontrasepsi"

Posting Komentar

Mari berdiskusi yang sehat :)